Kamis, 19 April 2007


kawan,
pernah mendengar hikayat telur emas?

bukan untuk bercerita kawan, namun ada pelajaran yang mestinya dapat kita petik.
pekerjaan, apapun namanya mestinya kita lakukan dengan khidmat, tanpa mesti memandang status 'pengemis'nya. tetapi bagaimana kita bisa memberikan penghargaan, bahwa pekerjaan mengemis lebih mulia daripada harus berkhianat dan menggunting kertas terlipat.
hargailah pekerjaan kita kawan dan berlakulah jujur serta berbagi, meski saat yang sama,
kita tak ada lagi yang kita makan nantinya.

cukuplah kebahagiaan batin ini bersemai,
seiring 'nyedulur' kita dengan sesama,
berbagi kasih dan membaur dalam suasana kebersamaan, kekeluargaan!

pekerjaan ini bukan berarti kita menghendaki imbalan telur emas ...
tetapi sejatinya dari pekerjaan ini kita mampu menelurkan emas dalam hati kita,
hati yang bisa mengulas senyum bagi sahabat, atau siapa saja yang mungkin saat ini kita tidak mengenalnya!

Tidak ada komentar: